GADIS PEMIMPI
Oleh : Canceria Eka Wulandari
Suatu hari, langit tiba-tiba menjadi gelap, gemuruh petir senantiasa mengantarkan kepergian Putri Erisa seorang wanita yang di asingkan oleh kedua orang tuanya disebuah desa terpencil karena dia telah hamil diluar nikah. Orang tuanya malu dengan keadaan itu. Jadi dia seakan-akan telah dibuang oleh orang tuanya.
Erisa, begitulah panggilan nya merupakan anak dari saudagar kaya raya didesanya. Karena kecantikan nya, banyak yang ingin menikah dengan nya. Oleh karena itu ayah Erisa menjodohkan nya dengan seorang kaya raya. Tapi Erisa menolak, dia tak mau bila dia harus dijodohkan dengan pria itu. Jadi dia lari bersDionDion, yang merupakan sahabat Erisa sekaaligus orang yang paling Erisa cintai saat itu. Dalam perjalanan, tiba-tiba hujan lebat sekali, badai menghadang mereka untuk melanjutkan perjalanan. Mereka berdua melihat pondok kecil kosong tanpa penghuni, mereka berteduh didalam sana. Di dalam pondok terjadilah hal-hal yang seharusnya tidak boleh terjadi. Karena malam itu sangat dingin sekali, Dion tiba-tiba memeluk Erisa sambil menatap matanya, memegang tangan nya serta mengelus rambut Erisa. Tiba-tiba, Deeerrrr!! (Suara petir) Dion telah menghamili Erisa. Setelah kejadian itu Dion mengalami kecelakaan yang parah sampai membuat nya meninggal dunia. Sebelum Dion meninggal ia sempat membisikan sesuatu ketelinga Erisa, “Urus anak kita baik-baik ya, Pulanglah kerumah orang tua mu agar ada yang membantumu menjaga anak kita, sampaikan permintaan maaf ku kepada kedua orang tua, satu lagi pesan ku, beri nama anak kita Ceria”. Tiiiiiiiiiiit!!!! Dion pun meninggal dunia.
Langit terus menerus gelap dan hujan badai, kecerahan langit hilang mulai dari Erisa di asingkan. Sembilan bulan sepuluh hari kemudian……… Bayi yang dikandung Erisa pun lahir kedunia. Tiba-tiba langit menjadi cerah, pelangi muncul diatas rumah Erisa. Begitupun saat kelahiran anak yang diberi nama Ceria.
Tiga belas tahun kemudian, Ceria tumbuh menjadi anak yang pandai dan cantik penuh pesona seperti ibu nya sewaktu masih muda dan juga penuh mimpi. Mereka berdua pindah ke kota untuk melajutkan sekolah Ceria ke tingkat SMP karena Ceria yang mendapat beasiswa untuk bersekolah di sekolah besar dan ternama di kota tersebut. Disana Ceria tidak membutuhkan waktu lama untuk menjadi populer dikalangan teman-temannya, karena kecantikan dan kepandaiannya serta segala hayalan-hayalan yang terkadang membuat teman-temannya muak dengan apapun yang dia ucapkan.
Suatu ketika Erisa bertanya kepada anaknya “Ceria apa mimpi mu nak ketika kamu besar nanti?”. Ceria menjawab “Ceria punya mimpi ingin menjadi Batman yang selalu setia menjaga Taman Mini Ma.”
“Ya ampun mimpi mu kok jelek banget sih nak, kan masih banyak impian lain, missal jadi dokter, polisi atau apapun lah?!?”
Ujar Erisa.
“Ya habisnya Ma, kayaknya keren banget gitu! Kalau aku bisa jadi batman taman mini” kata Ceria dengan mata berbinar-binar.
“Lah kamu aja belum pernah ke Taman Mini?!?” ujar Erisa sambil mengerutkan dahi. “Bisa-bisanya mimpi kayak gitu. Harusnya tuh mimpi yang bagus-bagus kek, misalnya nih, jadi dokter atau jadi pilot. Masa jadi penjaga Taman Mini?”
Ceria terdiam. Benar juga ya kata Mamanya. Ceria selalu mendengar berbagai bentuk mimpi dari teman-temannya. Mimpi mereka sangat mengagumkan, ada yang ingin jadi dokter, pengusaha, pilot, penyanyi, pelukis, aktor, dan sebagainya. Ceria selalu senang mendengarkan teman-temannya bercerita tentang mimpi mereka. Menurut Ceria, semua mimpi adalah hal yang sangat berharga. Tidak ada yang lebih baik dan juga tidak lebih buruk.
Nah, khusus untuk dirinya sendiri, Ceria ingin jadi Batman. Tetapi semua orang menyepelekan mimpi Ceria. Ceria nggak mungkin jadi Batman, begitu kata mereka. Batman memang tokoh khayalan, tapi Ceria terlalu muda untuk menyadarinya. Tapi harapan Ceria tidak pupus sejak melihat Batman di depan Taman Mini pada sebuah acara anak-anak yang ditayangkan setiap hari Minggu di televisi yang sering ditontonnya di rumah Pak RT.
Keesokan harinya di sekolah, Ceria di ejek lagi oleh teman-teman. “Woy gadis pemimpi yang pingin jadi batman taman mini!!” Ujar teman-teman Ceria. Semenjak Ceria memberitahu mimpinya kepada teman-teman nya dia jadi di ejek gadis pemimpi oleh teman-temannya. Semenjak itu juga dia punya teman yang memiliki mimpi yang aneh, yaitu menjadi badut ulang tahun. Nama temannya yang punya mimpi yang aneh itu adalah Rika. Saat di Tanya mengapa dia mimpi seperti itu, dia bilang dia ingin membuat anak-anak bahagia. Rika di sekolah merupakan anak yang pemarah dan pemberani tapi memiliki cita-cita untuk membahagiakan anak-anak. Rika dan Ceria berbeda kelas, Rika berada di kelas 8B dan Ceria di kelas 8A.
Jam istirahat pun tiba. Rika mengajak Ceria ke kantin sekolah. “Hahahaha coba lihat disana!! Ada si gadis pemimpi hahaha” Ujar Toni, Ketua geng anak nakal di sekolahnya. “Eh Toni Gila !! Jangan ejek-ejek Ceria!” Ujar Rika yang membela Ceria. Hanya Rika yang suka membela Ceria. “Memang nya ngerasa ya?? Hahaha. Kamu ga usah ngebelain Ceria ya.” Ujar Toni sambil tertawa-tawa melihat kearah Ceria dan Rika. “Ga usah banyak bacot kamu Toni!!” Rika marah-marah dan mendatangi Toni. “Weh weh selow-selow ga usah pake urat. Aku Cuma becanda aja. Udahlah aku mau pergi dulu ga ada waktu ngurusin kalian” Ujar Toni dengan santai. “Udah-udah Rika ga papa. Toni memang begitu. Dia rada gila” Ujar Ceria sambil menenangkan Rika dan mengelus punggung Rika. “Ayo kita makan aja” Ujar Ceria lagi sambil menarik tangan Rika dan membawanya ke salah satu meja makan di kantin tersebut. Tak lama sembari menikmati makanannya lonceng masuk kelas pun berbunyi. Karena lonceng kelas telah berbunyi terpaksa menyudahi makan mereka dan mereka pun kembali ke kelas.
Selang beberapa minggu Ceria dan menghadapi Ulangan semester kenaikan kelas. Ceria sangat giat dalam belajar nya untuk mendapat kan nilai tertinggi dan terus mendapatkan beasiswa agar Ibunya tidak perlu susah mencari uang untuk membayar SPP Ceria. Sedangkan Rika, belajar dengan tidak terlalu giat. Setiap hari Ceria belajar dengan giat. Bahkan merekapun sampai tak ada waktu untuk bermain bersama. Kebiasaan Ceria memang seperti itu. Setia ulangan Ceria tidak mau pergi kemana-kemana setelah pulang sekolah. Agar bisa belajar dengan rajin. Dan Rika pun mengerti dan tidak akan mengganggu dan mengajak bermain Ceria.
Ulangan selesai. Sesuai harapan, Ceria mendapatkan nilai tertinggi. “Dia lagi dia lagi yang mendapat nilai tertinggi. Dia terus ya yang mendapatkan beasiswa” Ujar teman-teman sekelas Ceria. Ceria tidak marah mendengarkan dia menanggapi ucapan-ucapan teman-temannya dengan senyuman. Ceria pergi keluar kelas dan mencari Rika. “Rika-Rika kekantin yuk! Hari ini aku yang traktir” Ujar Ceria sambil menarik tangan Rika.
Sesampainya di Kantin. “Aku tebak, pasti kamu berhasil mendapatkan nilai sempurna?” Ujar Rika sambil menaik turunkan alis nya. “Hehehe iya Rika, usaha ku ga sia-sia. Makanya aku mau traktir kamu”. Ujar Ceria sambil tersenyum kepada Rika. “Ceria, aku mau cerita” Ujar Rika. “Iya cerita aja. Mau cerita apa Rika?” Ujar Ceria. “Gini Ceria aku kan cerita tentang mimpi ku ke kakak ku. Tapi kakak ku malah marah-marah. Dan aku dibilang gila masa mau jadi badut ulang tahun. Kata kakak aku kenapa kamu mau jadi badut. Padahal kan kamu bisa jadi yang lain. Misalnya jadi penyanyi. Kata kakak ku suara ku bagus. Kakak ku sangat menentang sekali dengan mimpi ku. Sedihnya aku. Mimpi ku ga didukung sedikitpun sama kakak ku. Padahalkan cita-cita ku ini mulia pingin membuat anak-anak bahagia” Ujar Rika sambil memperlihatkan ekspresinya kepada Ceria. “Sabar ya Rika. Ga papa. Nanti lama-lama juga luluh. Kalau kamu yakin itu cita-cita dan impian kamu harus kamu lanjutkan. Dan kamu harus teruskan ya, kaya aku hehehe” Ujar Ceria.
10 tahun kemudian….
Ceria dan Rika bersahabat mulai SMP. Karena cita-cita mereka yang serupa mereka jadi sahabat hingga saat ini. Saat ini Ibu ceria, Erisa semakin tua saja serta kulit semakin mengeriput. Ayah yang dari dulu di idam-idamkan Ceria sudah ia lupakan. Diuasianya yang menginjak 23 tahun ini pikirannya selalu mengingat akan cita-citanya dulu. Karena beasiswa yang selalu ia raih, dia bisa menyelesaikan kuliah S1 nya dengan nilai yang sempurna. Saat ini dia bekerja di salah satu perusahaan ternama di daerahnya. Dia ingin mengembangkan produk dari perusahaannya yaitu produk Pipa air dan mesin air. Setelah produk itu sudah berkembang dia akan melanjutkan mimpinya kembali yaitu menjadi Batman taman mini. Sedangkan Rika juga menyeselesaikan sekolahnya sampai selesai, hingga sarjana S1. Berbeda dengan Ceria yang memiliki tekad untuk mengembangkan produk perusahaannya, Rika bertekad ingin mengembangkan desa kelahirannya menjadi desa industri rumahan dengan memanfaatkan tenaga manusia dan alam. Mereka sudah jarang sekali bertemu karena kesibukan mereka masing-masing.
Pada suatu hari, ketika Rika dan Ceria pergi keluar kantor untuk makan siang bersama mereka bertemu seorang pria tampan, “Ceria liat di sana, tampannya pria itu, seandainya dia jodoh ku” Ujar Rika sambil memandangi pria itu dari kejauhan. “Lha itu kan Toni, anak yang suka jagoan waktu kita di SMP dulu” Ujar Ceria terkejut. “Ga mungkin masa toni yang dulunya cungkring, dekil, dan urakan bisa jadi kaya gitu” Ujar Rika mengelak. “Iya kok, aku ingat mukanya waktu ngejek aku soalnya” Ujar Ceria yang lalu menyeruput es kelapa miliknya. Tak lama pria yang dikira Toni tadi duduk di kursi tepat di samping mereka. Tak sengaja tas Rika yang tergantung di pinggiran kursi tersenggol dan terjatuh ke lantai. Rika langsung mengambilnya dan pria itu menolong Rika dan meminta maaf. Setelah melihat wajah rika “Ehh buset kamu Rika kan?!” Ujar Pria itu terkejut melihat Rika. “Ya ampun ganteng-ganteng latahan hahaha” Ujar Rika di dalam hati. “Iya aku Rika, kamu kok bisa tau aku” Ujar Rika sambil beranjak berdiri dan menggendong tasnya. “Masa kamu lupa sama aku, aku toni cowok paling kece di SMP” Ujar toni sambil menepuk-nepuk dadanya dan menaik-turunkan alisnya. “Apa Toni?” Rika kaget dan menoleh kan wajahnya ke Ceria. Ceria hanya tersenyum dan menaik-turunkan alisnya.
Karena mereka yang sudah saling ingat, mereka pun makan bersama dan membicarakan masa lalu mereka. Di sela-sela perbincangan mereka tiba-tiba Toni berkata “Rika sejak dulu aku suka sama kamu”. “Aneh-aneh aja sih ni cowok. Jangan aneh-aneh dong”. Ujar Rika sambil tertawa-tertawa mengejek. “Ehhh kayanya aku mesti balik kantor deh, Aku duluan yaa bye” ujar Ceria yang meninggalkan Rika dan Toni berdua. “kita lanjutkan lagi ya perbincangan kita tadi” Ujar Toni. “Haduh kaya nya aku juga mesti balik kantor, aku balik duluan yaa” Rika sambil meninggalkantou narik tangan ku?” Ujar Rika sambil mengelus-elus pergelangan tangan nya yang sakit. “Anu, Itu, kamu aku bisa hubungin kamu ? Boleh minta alamat kamu” Toni sambil malu-malu. “Untung kamu ganteng dan udah sedikit berubah” Ujar Rika dalam hati. “Ini kartu nama aku” Ujar Rika. Setelah memberikan kartu namanya, ia pun meninggalkan Toni dan kembali ke kantor.
Beberapa hari kemudian, Toni mendatangai kantor Rika. Toni yang mondar-mandir di depan kantor membuat satpam kawatir. “Permisi mas, Anda sendang apaa di sini?” Ujar Satpam. “Tidak apa-apa pak saya mau menemui Rika” Toni dengan wajah takut karena mulihat kumis satpam yang tebal. “Ooo bu Rika, Tunggu sebentar ya” Ujar satpam. Sebelum satpam masuk ke kantor dan memanggil Rika keluar, ternyata Rika keluar kantor. “Loh Toni kamu datang. Kamu bisa lain kali aja ga datang kesini, aku lagi sibuk buanget ini. Ini mau ke kekelurahan lagi ngurus perluasan lahan desa” Ujar Rika yang tampak terburu-buru. “Maaf ya Rika, yaudah nanti kalau kamu sudah ga sibuk bisa hubungin aku” Ujar Toni dengan wajah agak kecewa dan memberikan alamat dan nomor telponnya kepada Rika. “Iya iya nanti kalau udah ga sibuk aku hubungi kok” ujar Rika sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Dalam hati Rika “Aku harus cepat selesaikan urusan ini untuk melanjutkan cita-cita ku dulu”. Rika di janjikan libur kerja 1 bulan jika dia mampu menyelesaikan kerja nya dalam mengembangankan desa. Begitupun Ceria yang di berikan ijin cuti 1 bulan jika dia mampu mengembangkan produk dari perusahaannya.
Akhirnya selesai juga pekerjaan Rika dan Ceria mereka mampu mencapai target mereka, menyelesaikan kerjaan mereka dengan maksimal dan penuh keuletan. Kerja keras mereka terbayarkan. Mereka diberikan libur cuti 1 bulan. Sekarang saatnya mereka melanjutkan mimpi mereka. Mereka pergi ke toko kostum dan membeli beberapa kostum untuk mereka dengan uang tabungan yang mereka yang di kususkan untuk menjadi badut dan batman taman mini. Mereka meminta izin kepada pemilik taman mini untuk mengadakan pergelaran kostum badut dan batman. Lalu sang pemilik taman mini pun memberikan izin kepada mereka berdua. Mereka bahagia akhirnya mimpi mereka terwujud. Ujar Ceria kepada Rika “Akhirnya kita mampu ya Rika meraih mimpi kita ya” Dengan senyum sumringahnya. “Iya Ceria, tapi mimpi ku untuk membahagiakan anak-anak yang berulang tahun belum terwujud”. Ujar Rika. “Ya ampun tenang aku ga akan ngelupain mimpi kamu juga kok” Ceria sambil menepuk bahu Rika. “Hehehehe makasih banyak Ceria, kamu memang sahabat ku yang paling baik dan mengerti aku” Ujar Rika lalu memeluk Ceria.
Pada akhirnya mereka mampu menyelesaikan mimpi dan harapan mereka yang mereka impikan sejak SMP. “ehhh Ceria kayanya aku melupakan sesuatu, tapi apa ya?” Ujar Rika kepada Ceria sambil menggaruk kepala nya sembari mengingat apa yang dia lupakan. “ hayo apa, kamu lupa apa?” Ujar Ceria. “Ga tau Ceria, tapi kayanya ada yang aku lupakan” Ujar Rika. “Yaudah lah aku juga sudah lupa wkwkwk” Ujar Rika nyeleneh. Rika lupa kalau dia punya janji yang harus dia tepati dengan Toni. Bahwa “kalau dia sudah ga sibuk lagi dia akan menghubungi Toni. Toni sedih, bimbang, gundah gulana menunggu Rika menghubungi nya.
~~~~Selesai~~~~
No comments:
Post a Comment