Malaikat-Malaikat Kecil Tak Bersayap
Karya : Airlynd Winslow
Oleh: Nadia Aisyah Salamah
Billy,
Maggie, dan Sayyid adalah tiga orang sahabat yang masing-masing memiliki
kelainan fisik (cacat). Mereka adalah anak-anak dari sekian banyak anak yang
berpenampilan berbeda, dan menjadi korban penindasan dan rasisme oleh anak-anak
“normal” di sekolah mereka. Ketiganya pun sangat membenci sekolah tempat mereka
belajar, yaitu di Centurion Middle School, karena penuh dengan ketidakadilan
dan penindasan. Satu-satunya tempat favorit mereka adalah sebuah pondok kayu
tua di tengah hutan yang diberi nama Utopia. Di tengah kehidupan mereka, hadir
seorang Indira, perempuan seusia mereka, keturunan Bali, Indonesia, jadilah
mereka empat sahabat yang saling mendukung. Novel ini menceritakan perjuangan
keempat sahabat melawan ketidakadilan dan penindasan terhadap anak-anak yang
kurang populer bahkan cacat. yang
kemudian mereka menamakan diri mereka sebagai Mighty Knights, yang diam-diam
bertindak sebagai pelindung anak-anak yang tertindas di sekolah mereka. Novel ini juga menceritakan beban-beban
penderitaan yang di tanggung oleh masing-masing pemerannya, dengan mengisahkan
Billy,Maggie dengan penyakitnya, sayyid dengan penyakitnya dan agamanya, Indira
dengan tubuh besarnya. Novel ini juga menceritakan pentingnya solidaritas antar
agama, seperti yang di lakukan keempat sahabat ini, mereka dari berbagai agama
seperti Sayyid dengan agama islamnya, Indira dengan agama budhanya. Namun di
tengah perjalanan mereka melawan penindasan di sekolah, kejadian tragis menimpa
Indira, Indira meninggal akibat di aniyaya oleh ayah tirinya, itu membuat para
sahabatnya kaget. Karena Indira tidak pernah menceritakan hal itu, dia hanya
menceritakan penyiksaan ayah tirinya melalui buku hariannya.
Setelah
meninggalnya Indira, nama Mighty Knights mulai pudar dan berakibat pada
maraknya penindasan di sekolah. Akhirnya Billy mempunyai ide untuk membuat
kelompok paduan suara untuk anak-anak tertindas. Karena mereka ingin
menunjukkan kalau anak-anak yang tidak populer juga bisa membuktikan bakat
mereka, dan pertunjukan ini ditunjukan kepada Indira. Setelah pertunjukan, Kepala
sekolah mereka memberikan pengumuman bahwa Centurion Middle School akan dibuat
peraturan yang akan melarang segala macam penindasan dan perlakuan rasial.
Supaya hal-hal rendah dan tak berperikemanusiaan seperti itu tak terjadi lagi.
Sayyid, Billy dan Maggie merasa sangat senang. Karena kedamaian akan
berlangsung di Centurion Middle School. Dan mereka akan bisa menyelesaikan
studi mereka dengan tenang dan bahagia di sekolah itu. Namun tak disangka
kejadian teragis kembali menerpa mereka dengan meninggalnya Billy, di karenakan
penyakit distrofi ototnya semakin parah dan ganas sehingga membuat otot-otot
Billy melemah terutama di bagian jantung dan alat pernafasannya. Sayyid dan
Maggie yang hanya dapat menyelesaikan sekolah mereka di Centurion Middle
School. Namun setelah 15 tahun berlalu, kejadian tragis menerpa mereka lagi,
dengan meninggalnya Sayyid yang
dikarenakan ditembak oleh seorang rasis fanatic yang membenci segala
tindak-tanduk Sayyid. Kini hanya tinggal Maggie yang menjalani hidup dengan
penuh rasa ikhlas dan bahagia untuk mereka.
Unsur
Intrinsik Novel
1. TEMA:
persahabatan yang sejati tak memandang siapa kita dari luar namun memandang
siapa kita dari dalam, sekumpulan anak Mighty Knights yang dengan tegas melawan
penindasan dan rasisme
2. Latar belakang:
Centurion Middle School, Utopia
3. Alur:
novel ini menggunakan alur maju namun sesekali mundur untuk menjelaskan sesuatu
dan untuk mengingat kejadian
4. Waktu:
pagi hingga malam
5. Suasana:
mengharukan, menyedihkan, menyenangkan
6. Gaya bahasa:
menggunakan bahasa yang mudah dipahami
7. Amanat:
jangan sesekali meremehkan orang yang terlihat lemah, karena mereka memiliki
sisi yang menakjubkan tanpa kita sadari, persahabatan hadir bukan karna suatu
kebetulan namun persahabatan menghampirimu karna sebuah keberuntungan kalian di
temukan dengan orang-orang yang luar biasa.
Kelebihan
Novel
-
Novel ini menceritakan perjuangan dan rasa
percaya diri dari sekelompok anak yang kurang populer untuk melawan tindak penindasan dan rasisme
yang ada di sekolah
-
Novel ini menceritakan tentang persahabatan
yang sejati, yang saling melindungi dan menerima sahabat mereka apa adanya.
-
Menggunakan bahasa yang mudah di pahami
Kekurangan
Novel
-
Masalah dalam novel ini terjadi dari awal
hingga akhir
No comments:
Post a Comment