Wednesday, March 30, 2016

Puisi




 Masa Kecil
Oleh: Desyatri Parawahyu

Ya aku rindu..
Di waktu aku masih kecil
Tak ada yang menggangu
Memaksa
Menekan..
Rindu saat ditimang
Dinomor satukan
Tak ada tangisan
Tinggal kenangan
Masa Kecil..ku

Resensi Buku Televisi Sebagai Media Pendidikan



Resensi buku Televisi Sebagai Media Pendidikan
Oleh: Desyatri Parawahyu



Resensi buku Televisi Sebagai Media Pendidikan
Penulis                         : Drs. Darwanto, S.S
Desain Cover              : Adi Muchdillah
Judul Buku                  : Televisi Sebagai Media Pendidikan
Tata Letak                   : Bima Bayu Atijah
                                    Cetakan I, Januari 2007
                                    Cetakan II, Agustus 2011
Penerbit                       : Pustaka Pelajar
Pencetak                      : Pustaka Pelajar Offset
Jumlah Halaman          : 345 halaman

Televisi Untuk Mendidik

Buku Televisi Sebagai Media Pendidikan berisikan tentang bagaiaman televisi mengemas segala hal yang disiarkannya mempunyai unsur yang mendidik.diawali oleh Hakikat Komunikasi yaitu “Who, Say What, In Which Channel, To Whom And What Effect” (Laswell, 1948:38). Dari susunan tersebut tampak bahwa proses komunikasi, meliputi kelima unsure dan masing-masing unsure, dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Who merupakan unsur yang terdapat pada sumber/ komunikator. Say What  merupakan unsur yang terdapat pada isi pesan. In Which Channel merupakan media yang digunakan. To Whom merupakan siapa komunikatornya. What Effect merupakan unsur akibat dari proses komunikasi tersebut. Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa. Komunikasi massa adalah pesan komunikasi melalui media massa. Komunikasi massa ini menyampaikan informasi, ide dan sikap kepada berbagai komunikan yang jumlahnya cukup banyak dengan menggunakan media massa.
Televisi sebagai media massa modern, berbeda dengan media massa tradisionil, dimana media massa tradisionil komunikatornya bertatap muka dengan komunikannya. Komunikasi berlangsung dengan tatap muka (face to face communication). Komunikannya bisa memberikan reaksi secara langsung (two way traffic communication). Menurut Dr. Harold D. Laswell, fungsi media massa ada tiga yaitu, The Suveillance of the environment (secara sederhana yaitu pemberi informasi), The correlation of the parts of society in responding to the environment (secara sederhana melakukan seleksi, evaluasi dan interpretasi dari informasi) dan The transmissiom of the social heritage from one generation to the next (secara sederhana yaitu memberikan pendidikan). Media massa mempunyai fungsi hiburan. Justru karena fungsi hiburan inilah orang membaca surat kabar, mendengarkan radio dan menonton televisi. Fungsi sebagai sarana promosi inilah yang menjadi gejala pada mediamassa yang semakin menonjol, bahkan menjadi dominan. Hal ini disebabkan media massa dapat mengambil keuntungan demi kelangsungan hidupnya, kecuali bagi media massa yang sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
Memang telah dirasakan bahwa pengaruh informasi melalui media massa itu menentukan aspek-aspek kehidupan manusia, khususnya melalui media massa televisi yang mempunyai karakteristik tersendiri. Apalagi jangkauannya amat luas, nahkan relative tidak terbatas dan mampu menembus ke segenap lapisan masyarakat. Karena itu perlu dimanfaatkan dengan mendayagunakan segala kekuatan yang dimiliki untuk tujuan pembangunan dunia pendidikan, karena pendidikan merupakan bekal dalam menentukan corak suatu bangsa. Untuk menjadikan bangsa Indonesia menjadi bansa yang cerdas, tentu saja tidak cukup hanya dengan membuat rakyat banyak tahu, melainkan harus lebih dari itu dan menjadikan bangsa Indonesia bernalar dan berfikir kreatif.
            Pesan melalui media massa mempunyai perbedaan yang prinsip dengan pesan melalui media nonmassa, seperti surat, telegram, telepon, teleks dan sebagainya. Pesan melalui media nonmassa ditujukan kepada perorangan. Maka pesannya bersifat khusus. Lain halnya dengan pesan melalui media massa, yang ditujukan kepada umum dan pesannya bersifat terbuka, yang sesuai dengan karakteristik media massa. Karena itu, media massa tisak akan menyiarkan hal-hal yang bersifat perorangan. Alat yang banyak dipergunkan untuk berkomunikasi adalah bahasa, karena melalui bahasa, orang dapat mentransmisikan gagasan, ide, pendapat baik yang konkret maupun yang abstrak dan tidak terikat waktu untuk masa sekarang saja.
Program siaran adalah salah satu perantara yang digunakan untuk berkomunikasi massa. Program siaran merupakan hasil kerja kelompok siaran yang didukung oleh unsur teknik dan tata usaha. Pesan yang terkandung dalam program siaran, melalui suatu proses yang cukup panjang dan memerlukan pembiayaan yang cukup besar, agar dapat sampai kepada khalayak penonton. Untuk pembuatan program siaran yang mengandung pesan seperti yang dikehendaki, diperlukan waktu yang cukup lama, dan melalui proses yang berliku-liku. Para crew benar-benar dituntut untuk mempunyai dana reka dan daya cipta yang tinggi, khususnya dalam hal penggarapan program siarannya. Yang dimaksud penggarapan disini adalah berupa pekerjaan, yang dinilai sejak dari mepersiapkan naskah yang ditulis menurut ketentuan yang berlaku bagi suatu produksi televisi.
Media elektronik selain televisi yaitu radio. Siaran radio diperkenalkan hampir ke seluruh negara pada tahun 1920, setelah melalui berbagai eksperimen yang memakan waktu cukup lama. Di Indonesia sendiri baru diperkenalkan oleh Pemerintah HindiaBelanda pada tahun 1934, melalui organisasi penyiaran NIROM di Jakarta. Selain berfungsi sebagai sumber informasi, radio juga berfungsi sebagai sarana hiburan dan pendidikan. Sebagai sarana hiburan, lebih mudah terpenuhi ketimbang sebagai media pendidikan, baik pendidikan nonformal maupun informal. Melalui Peraturan Pemerintah RI No. 55/ 1970 antara lain disebutkan bahwa, pertama, radio siaran nonpmerintah harus berfungsi sosial dan tidak dipergunakan sebagai alat untuk kegiatan politik. Kedua, Pengawasan dan penyelenggaraan radio siaran dalam rangka pengamanan, keamanan dan ketertiban umum dilakukan oleh Pangkopkamtib c.q, Laksus Pangkopkamtib Daerah dan atau menteri Penerangan c.q. Instansi Penerangan di Daerah. Ketiga, Bila dianggap perlu maka Pangkopkamtib dan Menteri Penerangan dapat mengusulkan kepada Menteri Perhubungan untuk mencabut izin radio siaran yang telah diberikan, apabila Badan Penyelenggara Radio Siaran yang bersangkutan melakukan pelanggaran atau tidak memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan.
Ada 3 sistem pancaran bagi radio dan televisi yang menggunakan jasa satelit komunikasi, baik untuk satelit komunikasi internasional maupun domestik. Pertama, sistem Rebroadcast merupakan sistem pancar ulang yang dilakukan satelit komunikasi, di mana setelah menerima sinyal yang dikirim dai stasiun bumi, sinyal tadi dikirim kembali ke bumi yang lain dan selanjutnya dipancarkan melalui jaringan pemancar radio dan televisi untuk disebarluaskan melalui jaringan terrestrial. Kedua, Sistem Semi Direct Broadcast merupakan sinyal dari satelit dikirim dan diterima oleh statisun bumi, yang selanjutnya disalurkan ke pesawat penerima televisi di rumah-rumah. Ketiga, Sistem Direct Broadcast (DBS System) yang mempunyai 3 komponen yaitu; kamera yang meliputi gambar, baik dari dalam studio maupun dari luar studio, pemancar yang menyampaikan gambar melalui udara ke rumah-rumah dan pesawat penerima televisi yang menerima siaran tadi.
Pendidikan di Indonesia memiliki arti penting yaitu untu mencerdaskan kehidupan bangsa seperti tertuang dalam penggalan UUD 1945. Tak hanya itu pendidikan memiliki pengertian yang tertuang dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1, butir 1. Isi dari pasal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan dapat dilaksanakan di ketiga lingkungan yaitu lingkungan sekolah, lingkungan keluarga atau rumah dan lingkungan masyarakat. Hal ini kalau menurut Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh Pendidikan Nasional, ketiga lingkungan diatas disebut sebagai Tri Pusat Pendidikan. Di samping itu pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam waktu terbatas, melainkan seumur hidup. Nishimoto menjelaskan pendidikan memiliki 3 jalur yaitu; jalur pendidikan informal, jalur pendidikan formal dan jalur pendidikan nonformal.
Kelemahan media massa televisi itu, komunikasinya hanya satu arah, sehingga khalayak penonton menjadi pasif, artinya penonton tidak bisa memberikan tanggapan-tanggapan secara langsung. Karena itu tidak mengherankan kalau ada beberapa pendapat yang mengatakan, televisi sebagai media massa yang mendorong orang untuk bermalas-malasan. Bahkan cenderung berpengaruh negatif terhadap tingkah laku dan sikap seseorang. Harus diakui bahwa dengan karakteristik yang dimiliki, media massa televisi memilki nilai lebih, bila dibandingkan dengan media-media pendahulunya. Guna mengatasi kelemahan-kelemahan  tersebut, perlu adanya perpaduan. Di satu pihak membawa televisi pendidikan yang menarik dan bermutu ke ruang kelas, kemudian dilakukan diskusi di ruang kelas yang dipimpin oleh guru. Keuntungan upaya ini ialah kewibawaan guru sebagai pamong tidak berkurang dimata anak-anak. Perlu diingat bahwa meskipun televisi masuk sekolah, televisi tidak dapat menggantikan kedudukan gru. Di samping itu, akan mengurangi kesenjangan antara murid yang kurang mampu dan murid yang keadaan ekonominya lebih baik. Dengan demikian, diperlukan guru-guru yang terlatih, agar dapat membantu anak-anak memahami program yang ditayangkan mellalui televisi, sehingga anak-anak mampu membahas program tersebut. Ini berarti bahwa dalam proses belajar mengajar murid menjadi lebih aktif.
Klasifikasi siaran pendidikan dibagi menjadi 2 yaitu; Siaran Pendidikan Sekolah (School Broadcasting) dan Siaran Pendidikan Sepanjang Masa (Life Long education). Siaran pendidikan sekolah diasuh oleh Departemen Pendidikan Nasional, karena harus berdasarkan kurikulum sekolah, sedang siaran pendidikan sepanjang masa, arahnya merupakan pendidikan nonformal, karena itu berbagai departemen turut bertanggungjawab yang disampaikan, seperti Depastemen Pertanian, Departemen Hukum dan HAM, Menteri Negara Urusan Pemberdayaan Wanita dan sebagainya, tetapi tidak berarti bahwa Departemen Pendidikan Nasional tidak ikut terlibat, karena masalah pendidikan nonformal ikut menentukan keberhasilan pendidikan secara menyeluruh.
Stasiun televisi merupakan suatu tempat terpusatnya kegiatan suatu organisasi penyiaran, karena itu besar kecil nya tergantung dari statusnya. Studio televisi adalah tempat yang digunakan untuk tempat kegiatan pembuatan/ produksi acara siaran. Terdapat lima acuan program siaran televisi yaitu; ide, pengisi acara (talent) dan peralatan. Kelompok kerja produksi merupakan satuan kerja yang akan menangani kerja produksi secara bersama-sama, sampai produksi dinyatakan siap untuk disiarkan/ dijual. Penonton adalah sasaran setiap program siaran dan sifatnya heterogen, karena itu agar lebih efektif dalam penerimaan pesan, penonton yang heterogen tadi, dikelompokkan atau disegmentasikan, misalnya, kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan dan lain sebagainya
Dalam bahasan Bahasa Kamera terdapat beberapa macam yaitu Pan, Tilt, Dolly, Track, Pedestal (BOOM) dan Craen. Sudut kamera dibagi menjadi tiga bagian yaitu straight angle, high angle dan low angle. Komposisi gambar meliputi keseimbangan, simetri dan equilibrium. Teknik switching dibagi dalam 5 teknik yaitu; Cut, Disolve, Fade IN (FI) dan Fade Out (FO), Wipe dan Super Impose (dubling). Terdapat beberapa istilah dalam penataan cahaya, High Key Lighting, Low Key Lighting, Key Light, Base Light, Fill Light, Cross Light, Back Light, Side Back Light, Eye Light dan Set Light. Terdapat pula 9 macam jenis microphone yaitu Boom, Hand, Lavaliere and Lapel, Desk, Stand, Hanging, Concealed, Wireless dan Long Distand Microphone.
 

Tuesday, March 29, 2016

Puisi



PILIHAN

Oleh : Canceria Eka Wulandari

Jika gelapmu terangku,
Maka terangku adalah gelapmu
Dalam kalbu menggelap
Kau mendesak terangmu
Namun gelap menyebar
Nafas tersengal
Sendu Memuai

Tak bisakah gelapku
Menjadi gelapmu?
Tak bisakah duniaku
Tak menjadi kuasamu?

Monday, March 28, 2016

Puisi



Kalau Saja
Karya  : Yolanda Dwi Asmara


Kalau saja tuan tak dirantau
Atap rumah mungkin tak’kan berbendung tangis
Kalau saja tuan tak jauh bersenandung
Pasti telingaku tak’kan kesepian

Kalau saja tuan mau berbagi langit belenggu kehidupan
Aku selalu membuka pintu
Kalau saja tuan berbalik arah
Aku pasti meyambut dengan peluk hangat

Kalau saja
Kalau saja
Kalau saja…
Kalau saja keadaan ini bisa kembali seperti semula
Aku pasti tak’kan sehangus ini
Hangus dalam api penyesalan