Friday, March 25, 2016

Review Puisi

Review Puisi "Bayangkan"
oleh : Putrindiri

BAYANGKAN
Oleh : Sutardji Calzoum Bachri
direguknya
wiski
direguk
direguknya
bayangkan kalau tak ada wiski di bumi
sungai tak mengalir dalam aortaku katanya
di luar wiski
di halaman
anak-anak bermain
bayangkan kalau tak ada anak-anak di bumi
aku kan lupa bagaimana menangis katanya
direguk
direguk
direguknya wiski
sambil mereguk tangis
lalu diambilnya pistol dari laci
bayangkan kalau aku tak mati mati katanya
dan ditembaknya kepala sendiri
bayangkan 


Puisi dengan judul “Bayangkan” ini adalah karangan dari Sutardji Calzoum Bachri . Sajak dari puisi dengan judul “Bayangkan”, menceritakan  tentang seseorang yang putus asa. Banyak cara telah dilakukannya untuk mengusir rasa kegalauan yang dirasakannya. Mulai dari minum wiski, punya anak, dan lainnya. Namun pada akhirnya semua usahanya itu tetap saja tidak dapat menghilangkan rasa kegalauan yang dirasakan olehnya . Hanya rasa kekecewaan saja yang dapat dirasakan olehnya hingga pada akhirnya mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri .

1 comment:

  1. Terimakasih sudah menjadi rumah ditahun kemarin
    Terlepas bagaimana kisah kita berakhir di pertengahan tahun ini
    Aku tetap bersyukur pernah mengenalmu

    Aku tahu
    Walaupun denganmu cukup banyak sedihnya
    Namun tidak sedikit juga bahagia yang di ciptakan bersama

    Tidak bisa dipungkiri
    Kau menjadi orang pertama
    Yang membuatku banyak melakukan hal – hal yang sebelumnya belum pernah aku lakukan
    Kau menjadi orang pertama
    Yang pernah menjadi rumah ternyaman
    Bahkan dari yang datang sebelum kamu

    Sampai saat ini
    Semua nasehatmu masih ku ingat
    Tidak itu saja
    Wajahmu
    Caramu menatapku
    Genggaman tanganmu
    Hangatnya pelukmu
    Caramu berbicara padaku
    Perhatian dan kasih sayang yang pernah kau berikan
    Bahkan bagaimana caramu saat pertama kali ingin mendapatkanku
    Masih ku ingat dengan jelas


    Namun aku juga mengingat rasa sakit itu
    Bagaimana tiap proses yang aku lewati
    Intinya, bersamamu atau tidak
    Itu sama – sama menyakitkan

    Kau mungkin bisa menjadi penyebab dan penyembuh luka itu
    Namun aku minta maaf
    Karena telah egois dengan memilih sembuh
    Dan bahagia tanpa perlu adanya dirimu lagi

    ReplyDelete