Monday, March 21, 2016

Resensi Novel



Malaikat-Malaikat Kecil Tak Bersayap
Karya : Airlynd Winslow
Oleh: Nadia Aisyah Salamah
Billy, Maggie, dan Sayyid adalah tiga orang sahabat yang masing-masing memiliki kelainan fisik (cacat). Mereka adalah anak-anak dari sekian banyak anak yang berpenampilan berbeda, dan menjadi korban penindasan dan rasisme oleh anak-anak “normal” di sekolah mereka. Ketiganya pun sangat membenci sekolah tempat mereka belajar, yaitu di Centurion Middle School, karena penuh dengan ketidakadilan dan penindasan. Satu-satunya tempat favorit mereka adalah sebuah pondok kayu tua di tengah hutan yang diberi nama Utopia. Di tengah kehidupan mereka, hadir seorang Indira, perempuan seusia mereka, keturunan Bali, Indonesia, jadilah mereka empat sahabat yang saling mendukung. Novel ini menceritakan perjuangan keempat sahabat melawan ketidakadilan dan penindasan terhadap anak-anak yang kurang populer bahkan cacat.  yang kemudian mereka menamakan diri mereka sebagai Mighty Knights, yang diam-diam bertindak sebagai pelindung anak-anak yang tertindas di sekolah mereka.  Novel ini juga menceritakan beban-beban penderitaan yang di tanggung oleh masing-masing pemerannya, dengan mengisahkan Billy,Maggie dengan penyakitnya, sayyid dengan penyakitnya dan agamanya, Indira dengan tubuh besarnya. Novel ini juga menceritakan pentingnya solidaritas antar agama, seperti yang di lakukan keempat sahabat ini, mereka dari berbagai agama seperti Sayyid dengan agama islamnya, Indira dengan agama budhanya. Namun di tengah perjalanan mereka melawan penindasan di sekolah, kejadian tragis menimpa Indira, Indira meninggal akibat di aniyaya oleh ayah tirinya, itu membuat para sahabatnya kaget. Karena Indira tidak pernah menceritakan hal itu, dia hanya menceritakan penyiksaan ayah tirinya melalui buku hariannya.
Setelah meninggalnya Indira, nama Mighty Knights mulai pudar dan berakibat pada maraknya penindasan di sekolah. Akhirnya Billy mempunyai ide untuk membuat kelompok paduan suara untuk anak-anak tertindas. Karena mereka ingin menunjukkan kalau anak-anak yang tidak populer juga bisa membuktikan bakat mereka, dan pertunjukan ini ditunjukan kepada Indira. Setelah pertunjukan, Kepala sekolah mereka memberikan pengumuman bahwa Centurion Middle School akan dibuat peraturan yang akan melarang segala macam penindasan dan perlakuan rasial. Supaya hal-hal rendah dan tak berperikemanusiaan seperti itu tak terjadi lagi. Sayyid, Billy dan Maggie merasa sangat senang. Karena kedamaian akan berlangsung di Centurion Middle School. Dan mereka akan bisa menyelesaikan studi mereka dengan tenang dan bahagia di sekolah itu. Namun tak disangka kejadian teragis kembali menerpa mereka dengan meninggalnya Billy, di karenakan penyakit distrofi ototnya semakin parah dan ganas sehingga membuat otot-otot Billy melemah terutama di bagian jantung dan alat pernafasannya. Sayyid dan Maggie yang hanya dapat menyelesaikan sekolah mereka di Centurion Middle School. Namun setelah 15 tahun berlalu, kejadian tragis menerpa mereka lagi, dengan meninggalnya Sayyid  yang dikarenakan ditembak oleh seorang rasis fanatic yang membenci segala tindak-tanduk Sayyid. Kini hanya tinggal Maggie yang menjalani hidup dengan penuh rasa ikhlas dan bahagia untuk mereka.
Unsur Intrinsik Novel
1.      TEMA: persahabatan yang sejati tak memandang siapa kita dari luar namun memandang siapa kita dari dalam, sekumpulan anak Mighty Knights yang dengan tegas melawan penindasan dan rasisme
2.      Latar belakang:  Centurion Middle School, Utopia
3.      Alur: novel ini menggunakan alur maju namun sesekali mundur untuk menjelaskan sesuatu dan untuk mengingat kejadian
4.      Waktu: pagi hingga malam
5.      Suasana: mengharukan, menyedihkan, menyenangkan
6.      Gaya bahasa: menggunakan bahasa yang mudah dipahami
7.      Amanat: jangan sesekali meremehkan orang yang terlihat lemah, karena mereka memiliki sisi yang menakjubkan tanpa kita sadari, persahabatan hadir bukan karna suatu kebetulan namun persahabatan menghampirimu karna sebuah keberuntungan kalian di temukan dengan orang-orang yang luar biasa.
Kelebihan Novel
-       Novel ini menceritakan perjuangan dan rasa percaya diri dari sekelompok anak yang kurang populer  untuk melawan tindak penindasan dan rasisme yang ada di sekolah
-       Novel ini menceritakan tentang persahabatan yang sejati, yang saling melindungi dan menerima sahabat mereka apa adanya.
-       Menggunakan bahasa yang mudah di pahami
Kekurangan Novel
-       Masalah dalam novel ini terjadi dari awal hingga akhir

No comments:

Post a Comment