Resensi Buku
By:
Praptika Handiyani
Judul
Buku : Agenda Setting Media Massa
Penulis : Apriadi Tamburaka
Penerbit : PT Rajagrafindo Persada
Cetakan : 2, 2013
Tebal : 178 halaman, 21 cm
Harga : Rp 35.000,-
ISBN : 978-979-769-417-3
Apriadi Tamburaka merupakan penulis
buku Agenda Setting Media Massa lahir di Kendari 9 Juli 1981 Sulawesi Tenggara.
Menjalani Pendidikan Jurusan Ilmu Komunikasi (S1) FISIP Universitas Haluoleo
1999 dan S2 Konsentrasi Komunikasi Pembangunan Universitas Haluoleo 2010.
Pernah mengikuti pelatihan Jurnalistik dasar Semique I dan II yang diadakan
jurusan Komunikai Unhalu.
Buku Agenda Setting Media Mssa
berisi tentang bagaimana media massa
seperti televisi, radio dan surat kabar
merekonstruksi isu-isu politik penting dalam masalah social yang
mempengaruhi opini public. Dimana semkin sering seseorang berhadapan dengan
media massa tersebut maka semakin terbuka peluang seseorang tersebut diterpa
oleh isi-isi yang dianggap penting oleh media massa.
Buku ini sangat memberikan wawasan
bagi pembacanya karena penulis menggunakan beberapa rujukan atau daftar pustaka
dari beragam sumber buku yang baik. Pilihan
kata-kata yang digunakan cukup mudah dipahami, buku ini juga menjelaskan secara
terperinci dalam setiap babnya tentang agenda setting media massa mulai dari
beberapa pengertian dasar mengenai media massa. Jadi jika ingin mengetahui
lebih dalam tentang agenda setting media massa, buku ini menjadi pilihan yang
sangat tepat. Bagus juga untuk yang hanya ingin menambah wawasan ilmu pengetahuna
tentang agenda setting media massa. Kekurangan dari buku ini adalah dari
covernya terkesan terlalu ilmiah dan berat untuk dibaca.
Bab
pertma menjelaskan tentang kerangka teoritis agenda setting, dimulai dengan
menjelaskan paradigm definisi social. Yang menjadi acuan untuk menjelaskan
paradigm definisi social adalah karya monumental dari Weber yaitu analisis
tentang tindakan social (Social Action). Tindakan social adalah tindakan
individu sepoanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti yang subjektif
bagi dirinya dan diarahkan kepada orang lain.
Dari
buku agenda Setting Media Massa, bab dua menjelaskan tentang komunikasi massa
yang terdiri dari pengertian komunikasi, pengertian massa, media massa,
komunikasi massa, model komunikasi media massa, dan produk media massa:
jurnalistik. Komunikasi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang
berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan orang lain.
Komunikasi massa dalam buku ini didefinisikan sebagi suatu proses komunikasi yang
dilakukan melalui media massa dengan berbagia tujuan komunikai dan untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak luas.
Bab
ketiga digunakan untuk membahas secara mendalam tentang agenda setting. Adapun
beberapa topic bahasan dalma bab ini adalah gagasan awal agenda setting,
sejarah praktik agenda setting, positivistic, serangkaian penelitian agenda
setting, priming, agenda setting tahap
kedua: framing, penelitian agenda setting pada media online, proses agenda
setting bekerja, dan contoh kasus agenda setting di Indonesia. Dalam sejarah
praktek agenda setting, agenda setting merupakan pemikiran yang menyatakan
bahwa media tidak mengatakan apa-apa yang orang pikirkan tetapi apa yang harus
dipikirkan. Sejarah agenda setting sudah ada sejak lama tanpa ada yang
memperkenalkannya terlebih dahulu, namun sudah dipraktekkan oleh media massa
khususnya media cetak seperti Koran ataupun majalah di era Penny Press.
Pada
bab keempat, buku ini mengulas tentang agenda setting dalam konstruksi media.
Adapun bagian-bagian yang dijelaskan secara terperinci seperti konstruksi
realitas, tahapan konstruksi dan konstruksi realitas oleh media massa. Istilah
konstruksi social atau realitas pada tahun 1996. Dalam buku ini dijelaskan
tentang substansi teori konstruksi social media massa yaitu pada sirkulasi
informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi social berlangsung dengan
sangat cepat dan sebarannya merata.
Penjelasan
mengenai agenda setting dalam pembentukan opini public terdapat pada bab lima.
Terdapat dua inti pendejelasan dalam buku ini yaitu opini public dan agenda
setting dalam opini public. Opini public dijelaskan sebagai pendapat yang sama
yang dinyatkan oleh banyak orang yang diperoleh melalui diskusi yang intensif
sebagai jawaban atas pertanyaan dan permasalahan yang menyangkut kepentingan
umum.
Pada
bab keenam, memaparkan tentang agenda setting dalam pembingkaian pesan. Bahasan
dalam bab ini adlaah pembingkaian pesan dan penggunaan kata-kata objektivitas. penyampaian
pesan di media massa, jurnalis cenderung memilih-milih kata yang digunakan,
ragam kata yang digunakan oleh jurnalis berbeda denga ragam kata yang digunakan
oleh penulis ilmiah. Sedangkan objektivitas dalam jurnalis menjadi sangat
penting namun seringkali menjadi sebuah perdebatan.
Dari
buku agenda setting media massa, pada bab ketujuhnya membahas tentang agenda
setting dalam konstruksi berita jurnalistik. Terdapat 5 poin penting yang di
paparkan dalam baba ini diantaranya terkait pekerjaan jurnalis. Sedangkan bab
kedelapan dari buku ini membahas tentang tanggung jawab social agenda setting
seperti prinsip dasar tanggung jawab pers, kode etik jurnalistik dan pers
bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Bab
kesembilan dari buku agenda setting media massa, penulis memberikan sebuah
wawasan baru bagi pembaca terkait tentang liteasi media. Dalam bab terakhir ini
menjelaskan tentang literasi media seperi karakteristik dari literasi media.
Tidak
dapat dipungkiri, saat ini media masa kerap menyajikan pemberitaan yang
disetting baik itu pemberitaan politik, ekonomi maupun pemebritaan lainnya. Menurut
Apriadi tamburaka penulis buku ini, terdapat dua asumsi dasar yang paling
mendasari penelitian tentang penentuan agenda setting yaitu : Pertama, masyarakat pers dan media massa
tidak mencerminkan kenyataan. Mereka menyaring dan membentuk isu. Dan yang kedua, konsentrasi media massa hanya
pada beberapa maslah masyarakat yang ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih
penting dibandingkan isu lainnya.
No comments:
Post a Comment