13321139
Judul Buku :
Berhenti Jadi Penonton
Televisi
Penulis : Heru Effendy
Jumlah Halaman : 128 Halaman
Penulis : Heru Effendy
Jumlah Halaman : 128 Halaman
Tahun Terbit : 2014
Penerbit : PT. Gramedia
Buku
ini berisi tentang pengetahuan tetang televisi adalah media massa yang paling kuat
dan paling luas menyebar di masyarakat saat ini. Serta televisi merupakan
sarana hiburan bagi masyarakat. Televisi sebagai media yang menampilkan program
acara yang menarik sehingga membawa para penonton untuk terus menyaksikan acara
tersebut. Pada bagian Iklan dan
Dorongan untuk Lebih Konsumtif menjelaskan tentang televisi menjadi sarana promosi bagi industri
periklanan untuk memasarkan produknya agarr dikenal di masyarakat dan tertarik
untuk membelinya karena masyarakat menganggap produk tersebut layak dan sudah
memenuhi standar. Hal tersebut menjadikan masyarakat mempunyai sifat yang
hedonis karena apa yang mereka lihat ingin dia miliki. Selain membahas tentang
hal-hal tersebut, buku ini juga membehas tentang dampak negativ dalam salah
satu program acara dalam televisi yaitu reality show.
Pada bagian Dampak Negatif Reality Show
menjelaskan dalam
program acara reality show banyak tayangan-tayangan yang tidak dibayangkan oleh
pembuat acara tersebut. Karena kebanyakan acara tersebut dapat menimbulkan
persepsi yang lain bagi para penontonnya. Kadang acara reality show di televisi
tidak sesuai dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Pada bagian Orangtua dan Rating Televisi menjelaskan
selayaknya para orangtua merapatkan barisan melindungi keluarga mereka dari
pendangkalan dan kekerasan oleh media massa.Banyak acara televisi
yang tidak mendidik. Dengan acara yang tidak mendidik menimbulkan salah
penangkapan pesan oleh publik karena masyarakat sering mengambil opini sendiri
tentang apa yang dia tonton padahal acara tersebut kurang bermanfaat bagi
dirinya. Kadang juga kehidupan sehari-hari artis sering ditayangkan ditelevisi,
selain itu kegiatan artis yang kadang tidak penting seperti misalnya artis yang
terkena kasus dan artis yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma
sering menjadi tontonan masyarakat.
Seharusnya
perbuatan yang tidak baik yang dilakukan siapapun tidak ditanyangkan di
televisi karena akan berdampak bagi masyarakat yang menikmati tanyangan
tersebut. Inilah bukti bahwa televisi kita membawa dampak buruk bagi
penontonnya. Pada bagian di Balik
Terhambatnya UU Penyiaran semua stasiun televisi adalah televisi dengan
jangkauan siaran terbatas, tidak lagi nasional.Apalagi bagi
penonton yang tidak bisa menentukan tayangan yang bermanfaat bagi dirinya dan
yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Pada bagian pembentukan opini menjelaskan
tentang menerangkan perhatian khusus agar bisa membentuk opini publik yang
baik. Dalam buku ini juga memberi
masukan kepada stasiun televisi supaya memberikan tontonan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan jam-jam masyarakat daam menonton televisi.
Pada bagian Memungkinkah KPI
Bersifat Independen menjelaskan ditinjau dari segi biaya. Pada bagian Iuran
Penyelenggaraan Televisi Publik menjelaskan Televisi Publik adalah bagian dari
Lembaga Penyiaran Publik.
Selain
itu pemerintah juga harus memberikan batasan-batasan tetatang siaran televisi.
Salah satunya adalah lembaga KPI. Komisi penyiaran Indonesia (KPI) tegas dan
tidak memilih-milih dalam menjalankan tugasnya. Stasiun yang melanggar
undang-undang penyiaran harus tegas ditindak supaya televisi menjadi sarana
tontonan yang baik bagi masyarakat. Lingkungan juga memiliki andil dalam
mengawasi tontonan televisi terutama orang tua yang harus mengawasi anaknya
dalam menonton televisi. Karena sekarang seharusnya sudah saanya masyarakat
bisa menyaksikan acara televisi yang memiliki kualitas yang baik serta
anak-anak berkembang sesuai dengan usianya dan tidak dipengaruhi televisi yang
tidak baik utuk disaksikan. Pada bagian
berhenti jadi penonton menjelaskan tenetang kesadaran masyarakat tentang
menonton televisi, supaya masyarakat mampu mendampingi, membatasi dan
mengontrol atau malah tidak menyaksikan televisi sama sekali. Itu semua
dilakukan demi lingkungan masyarakat terhindar dari dampak buruk atau negatif
televisi.
Buku ini dilihat dari
isinya sanagat bagus dan mudah dipahami, menarik dan layang untuk dibaca. Karena
tata cara penulisan yang bagus dan isi yang menjelaskan secara baik. Menggunakan
bahasa indonesia dengan baik. Tetapi ada
beberapa kata-kata yang kurang bisa cepat dipahami oleh pembaca. Saran pembaca
buku ini adalah masyarakat secara luas dan lebih khususnya orang tua karena
untuk dapat mengetahui memilih acar televisi yang baik dan mendidik. Dan pemilik stasiun televisi supaya dapat
menayangkan hal-hal yang positif dan mendidik masyarat. Sehingga tayangna di televisi patut dan
bermanfaat bagi masyarakat.
No comments:
Post a Comment