Friday, April 1, 2016

Resensi Buku

Resensi Buku
By: Praptika Handiyani

Judul Buku      : Agenda Setting Media Massa
Penulis             : Apriadi Tamburaka
Penerbit           : PT Rajagrafindo Persada
Cetakan           : 2, 2013
Tebal               : 178 halaman, 21 cm
Harga              : Rp 35.000,-
ISBN               : 978-979-769-417-3
            Apriadi Tamburaka merupakan penulis buku Agenda Setting Media Massa lahir di Kendari 9 Juli 1981 Sulawesi Tenggara. Menjalani Pendidikan Jurusan Ilmu Komunikasi (S1) FISIP Universitas Haluoleo 1999 dan S2 Konsentrasi Komunikasi Pembangunan Universitas Haluoleo 2010. Pernah mengikuti pelatihan Jurnalistik dasar Semique I dan II yang diadakan jurusan Komunikai Unhalu.
            Buku Agenda Setting Media Mssa berisi tentang bagaimana media massa  seperti televisi, radio dan surat kabar  merekonstruksi isu-isu politik penting dalam masalah social yang mempengaruhi opini public. Dimana semkin sering seseorang berhadapan dengan media massa tersebut maka semakin terbuka peluang seseorang tersebut diterpa oleh isi-isi yang dianggap penting oleh media massa.
            Buku ini sangat memberikan wawasan bagi pembacanya karena penulis menggunakan beberapa rujukan atau daftar pustaka dari beragam sumber buku yang baik.  Pilihan kata-kata yang digunakan cukup mudah dipahami, buku ini juga menjelaskan secara terperinci dalam setiap babnya tentang agenda setting media massa mulai dari beberapa pengertian dasar mengenai media massa. Jadi jika ingin mengetahui lebih dalam tentang agenda setting media massa, buku ini menjadi pilihan yang sangat tepat. Bagus juga untuk yang hanya ingin menambah wawasan ilmu pengetahuna tentang agenda setting media massa. Kekurangan dari buku ini adalah dari covernya terkesan terlalu ilmiah dan berat untuk dibaca.
Bab pertma menjelaskan tentang kerangka teoritis agenda setting, dimulai dengan menjelaskan paradigm definisi social. Yang menjadi acuan untuk menjelaskan paradigm definisi social adalah karya monumental dari Weber yaitu analisis tentang tindakan social (Social Action). Tindakan social adalah tindakan individu sepoanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti yang subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada orang lain.
Dari buku agenda Setting Media Massa, bab dua menjelaskan tentang komunikasi massa yang terdiri dari pengertian komunikasi, pengertian massa, media massa, komunikasi massa, model komunikasi media massa, dan produk media massa: jurnalistik. Komunikasi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan orang lain. Komunikasi massa dalam buku ini didefinisikan sebagi suatu proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagia tujuan komunikai dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas.
Bab ketiga digunakan untuk membahas secara mendalam tentang agenda setting. Adapun beberapa topic bahasan dalma bab ini adalah gagasan awal agenda setting, sejarah praktik agenda setting, positivistic, serangkaian penelitian agenda setting, priming,  agenda setting tahap kedua: framing, penelitian agenda setting pada media online, proses agenda setting bekerja, dan contoh kasus agenda setting di Indonesia. Dalam sejarah praktek agenda setting, agenda setting merupakan pemikiran yang menyatakan bahwa media tidak mengatakan apa-apa yang orang pikirkan tetapi apa yang harus dipikirkan. Sejarah agenda setting sudah ada sejak lama tanpa ada yang memperkenalkannya terlebih dahulu, namun sudah dipraktekkan oleh media massa khususnya media cetak seperti Koran ataupun majalah di era Penny Press.
Pada bab keempat, buku ini mengulas tentang agenda setting dalam konstruksi media. Adapun bagian-bagian yang dijelaskan secara terperinci seperti konstruksi realitas, tahapan konstruksi dan konstruksi realitas oleh media massa. Istilah konstruksi social atau realitas pada tahun 1996. Dalam buku ini dijelaskan tentang substansi teori konstruksi social media massa yaitu pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi social berlangsung dengan sangat cepat dan sebarannya merata.
Penjelasan mengenai agenda setting dalam pembentukan opini public terdapat pada bab lima. Terdapat dua inti pendejelasan dalam buku ini yaitu opini public dan agenda setting dalam opini public. Opini public dijelaskan sebagai pendapat yang sama yang dinyatkan oleh banyak orang yang diperoleh melalui diskusi yang intensif sebagai jawaban atas pertanyaan dan permasalahan yang menyangkut kepentingan umum.
Pada bab keenam, memaparkan tentang agenda setting dalam pembingkaian pesan. Bahasan dalam bab ini adlaah pembingkaian pesan dan penggunaan kata-kata objektivitas. penyampaian pesan di media massa, jurnalis cenderung memilih-milih kata yang digunakan, ragam kata yang digunakan oleh jurnalis berbeda denga ragam kata yang digunakan oleh penulis ilmiah. Sedangkan objektivitas dalam jurnalis menjadi sangat penting namun seringkali menjadi sebuah perdebatan.
Dari buku agenda setting media massa, pada bab ketujuhnya membahas tentang agenda setting dalam konstruksi berita jurnalistik. Terdapat 5 poin penting yang di paparkan dalam baba ini diantaranya terkait pekerjaan jurnalis. Sedangkan bab kedelapan dari buku ini membahas tentang tanggung jawab social agenda setting seperti prinsip dasar tanggung jawab pers, kode etik jurnalistik dan pers bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Bab kesembilan dari buku agenda setting media massa, penulis memberikan sebuah wawasan baru bagi pembaca terkait tentang liteasi media. Dalam bab terakhir ini menjelaskan tentang literasi media seperi karakteristik dari literasi media.


Tidak dapat dipungkiri, saat ini media masa kerap menyajikan pemberitaan yang disetting baik itu pemberitaan politik, ekonomi maupun pemebritaan lainnya. Menurut Apriadi tamburaka penulis buku ini, terdapat dua asumsi dasar yang paling mendasari penelitian tentang penentuan agenda setting yaitu : Pertama, masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan. Mereka menyaring dan membentuk isu. Dan yang kedua, konsentrasi media massa hanya pada beberapa maslah masyarakat yang ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting dibandingkan isu lainnya. 

No comments:

Post a Comment