Friday, April 1, 2016

Resensi Buku

Rizki Nur Azizah

13321139


Judul Buku                  :   Berhenti Jadi Penonton Televisi

Penulis                         :    Heru Effendy

Jumlah Halaman          :   128 Halaman

Tahun Terbit                :    2014

Penerbit                       :   PT. Gramedia

Buku ini berisi tentang pengetahuan tetang  televisi adalah media massa yang paling kuat dan paling luas menyebar di masyarakat saat ini. Serta televisi merupakan sarana hiburan bagi masyarakat. Televisi sebagai media yang menampilkan program acara yang menarik sehingga membawa para penonton untuk terus menyaksikan acara tersebut. Pada bagian Iklan dan Dorongan untuk Lebih Konsumtif menjelaskan tentang  televisi menjadi sarana promosi bagi industri periklanan untuk memasarkan produknya agarr dikenal di masyarakat dan tertarik untuk membelinya karena masyarakat menganggap produk tersebut layak dan sudah memenuhi standar. Hal tersebut menjadikan masyarakat mempunyai sifat yang hedonis karena apa yang mereka lihat ingin dia miliki. Selain membahas tentang hal-hal tersebut, buku ini juga membehas tentang dampak negativ dalam salah satu program acara dalam televisi yaitu reality show.
Pada bagian Dampak Negatif Reality Show menjelaskan dalam program acara reality show banyak tayangan-tayangan yang tidak dibayangkan oleh pembuat acara tersebut. Karena kebanyakan acara tersebut dapat menimbulkan persepsi yang lain bagi para penontonnya. Kadang acara reality show di televisi tidak sesuai dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Pada bagian Orangtua dan Rating Televisi menjelaskan selayaknya para orangtua merapatkan barisan melindungi keluarga mereka dari pendangkalan dan kekerasan oleh media massa.Banyak acara televisi yang tidak mendidik. Dengan acara yang tidak mendidik menimbulkan salah penangkapan pesan oleh publik karena masyarakat sering mengambil opini sendiri tentang apa yang dia tonton padahal acara tersebut kurang bermanfaat bagi dirinya. Kadang juga kehidupan sehari-hari artis sering ditayangkan ditelevisi, selain itu kegiatan artis yang kadang tidak penting seperti misalnya artis yang terkena kasus dan artis yang melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan norma sering menjadi tontonan masyarakat.
Seharusnya perbuatan yang tidak baik yang dilakukan siapapun tidak ditanyangkan di televisi karena akan berdampak bagi masyarakat yang menikmati tanyangan tersebut. Inilah bukti bahwa televisi kita membawa dampak buruk bagi penontonnya. Pada bagian di Balik Terhambatnya UU Penyiaran semua stasiun televisi adalah televisi dengan jangkauan siaran terbatas, tidak lagi nasional.Apalagi bagi penonton yang tidak bisa menentukan tayangan yang bermanfaat bagi dirinya dan yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Pada bagian pembentukan opini menjelaskan tentang menerangkan perhatian khusus agar bisa membentuk opini publik yang baik.  Dalam buku ini juga memberi masukan kepada stasiun televisi supaya memberikan tontonan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan jam-jam masyarakat daam menonton televisi. Pada bagian Memungkinkah KPI Bersifat Independen menjelaskan ditinjau dari segi biaya. Pada bagian Iuran Penyelenggaraan Televisi Publik menjelaskan Televisi Publik adalah bagian dari Lembaga Penyiaran Publik.
Selain itu pemerintah juga harus memberikan batasan-batasan tetatang siaran televisi. Salah satunya adalah lembaga KPI. Komisi penyiaran Indonesia (KPI) tegas dan tidak memilih-milih dalam menjalankan tugasnya. Stasiun yang melanggar undang-undang penyiaran harus tegas ditindak supaya televisi menjadi sarana tontonan yang baik bagi masyarakat. Lingkungan juga memiliki andil dalam mengawasi tontonan televisi terutama orang tua yang harus mengawasi anaknya dalam menonton televisi. Karena sekarang seharusnya sudah saanya masyarakat bisa menyaksikan acara televisi yang memiliki kualitas yang baik serta anak-anak berkembang sesuai dengan usianya dan tidak dipengaruhi televisi yang tidak baik utuk disaksikan.  Pada bagian berhenti jadi penonton menjelaskan tenetang kesadaran masyarakat tentang menonton televisi, supaya masyarakat mampu mendampingi, membatasi dan mengontrol atau malah tidak menyaksikan televisi sama sekali. Itu semua dilakukan demi lingkungan masyarakat terhindar dari dampak buruk atau negatif televisi.

Buku ini dilihat dari isinya sanagat bagus dan mudah dipahami, menarik dan layang untuk dibaca. Karena tata cara penulisan yang bagus dan isi yang menjelaskan secara baik. Menggunakan bahasa indonesia dengan baik.  Tetapi ada beberapa kata-kata yang kurang bisa cepat dipahami oleh pembaca. Saran pembaca buku ini adalah masyarakat secara luas dan lebih khususnya orang tua karena untuk dapat mengetahui memilih acar televisi yang baik dan mendidik.  Dan pemilik stasiun televisi supaya dapat menayangkan hal-hal yang positif dan mendidik masyarat.  Sehingga tayangna di televisi patut dan bermanfaat bagi masyarakat. 

No comments:

Post a Comment